Pemeran tokoh Nakia dalam film “Black Panther” yang tayang pada tahun 2018, merilis bukut tentang colorism. Melalui buku ini Lupita memberikan edukasi dini kapda anak-anak, agar memahami bahwa prasangka buruk terhadap perbedaan bukanlah hal baik, agar anak-anak mengerti dan paham mengernai colorism. Buku ini diilustrasikan oleh Brooklyn creative dan penulis Vashti Harrison. Harrison telah menerbitkan beberapa karyanya sendiri, termasuk Little Dreamers terlaris. Dia juga telah terlibat dalam buku-buku monumental lainnya, seperti Matthew Cherry’s Hair Love, buku anak-anak yang akan datang yang dimulai sebagai proyek film pendek di Kickstarter dan sejak itu berkemmbang menjadi sebuah kolaborasi dengan Sony Pictures Animation.
Sulwe yang merupakan judul buku ini, dirilis pada tahun 2019 ini menceritakan, seorang anak perempuan berusia lma tahun asal Kenya bernama Sulwe. Gadis kecil tersebut merasa berbeda karean warna kulit yang ia memiliki tidak sama dengan anggota keluarga dan teman-temannya. Ia ingin memiliki kulit yang lebih cerah agar tidak dikucilkan. Dibantu oleh ibunya dalam satu perjalanan malam spiritual yang istimewa, Sulwe akhirnya belajar bahwa warna kulit yang apa adanya adalah yang terbaik dan sangat indah. Lupita mengaku mendapat kisah Sulwe terinspirasi dari masa kecil yang dialami. Peempuan yang lahir di Meksiko ini dibesarkan di Kenya itu menuangkan beberapa pengalaman kelamnya lewan buku terbitan “Simon & Scuster” itu.
“Tujuan saya menulis Sulwe adalah agar anak-anak melihat keindahan dalam diri mereka, apapun yang dikatakan yang dikatakan masyrakat mereka,” kata Lupita, dikutip dari laman Time. Pada 2014 Lupita mengatakan pada majalah Glamour “Standar kecantikan Eropa adalah sesuatu yang menganggu seluruh dunia-gagasan bahwa kulit yang lebih gelap itu tidak indah, bahwa, bahwa kulit yang terang adalah kunci kesuksesan dan cinta. Afrika tidak terkecuali.”. Dalam pidatonya dalam acara makan siang Essence Black Women di Hollywood, Lupita mengatakan "Saya ingat suatu ketika saya juga merasa tidak cantik dan satu-satunya doa saya kepada Tuhan, pekerja mukjizat, adalah bahwa saya akan bangun dengan kulit yang lebih terang.” Jadi dengan diterbitkannya buku Sulwe, menjadi solusi terhadap masalah colorism yang terjadi.
Dari hal ini kita melihat kepedulian Lupita Nyong’o terhadap colorism. Melalui buku anak-anak yang ia buat, ia ingin menanamkan kepercayaan diri kepada anak-anak yang memiliki kulit gelap bahwa kulit gelap pun special, tidak ada perbedaan terhadap kulit terang dan kulit gelap. Mencintai diri sendiri menjadi pesan penting yang ada di dalam buku Sulwe ini. Dengan rilisnya buku ini pada 2019, cukup menarik perhatian beberapa media yang juga mengungkap bahwa Lupita Nyong’o merilis buku anak-anak tentang colorism.
Comments