top of page
  • Writer's pictureSounds Of Color

Cerita “D Girl”, Diskriminasi Tetap Terjadi Dalam Kelompok Kulit Gelap


picture from The Black Youth Project

Dalam channel youtube TedxTalks seorang mahasiswi Stanford Chika Okoro, menceritakan prespektif dirinya yang masuk kedalam kategori “D Girl”. Chika Okoro merupakan gadis berdarah Africa America yang menempuh studi di Standford University, ia menceritakan bagaimana dirinya masuk kedalam kategori “D Girls” dan bagaimana hal yang dialaminya sebagai “D Girl”. Cerita ini berawal ketika film berjudul “Straight Outta Compton” rilis di LA, Chika sangat menyukai film tersebut sampai ia melihat kategori casting untuk pemeran film tersebut. Kategorinya terdiri dari 4 tipe, yang pertama “A Girl” A girl adalah perempuan yang popular, cantik dan harus memiliki rambut asli. Kategori yang kedua adalah “B Girl” perempuan cantik dengan rambut panjang yang natural dan berkulit putih. Kategori yang jetiga adalah “C Girl” perempuan keturunan Africa America yang memiliki medium to light skin tone atau warna kulit cokelat. Yang terakhir adalah “D Girl” gadis Africa America, miskin, dan berkulit hitam.


Ketika membaca kategori tersebut, Chika merasa dari semua kategori yang ada, ia masuk kedalam kategori ‘D Girl” gadis dengan kulit hitam yang miskin. Chika merasa terhianati karena bahkan dalam lingkaran sosial yang kecil saja ia tidak bisa diterima. Lebih lanjut lagi, Chika sedikit membahas sejarah terjadinya rasisme dan colorism di Amerika, yang mana hal ini terjadi ketika orang kulit hitam menjadi budak untuk orang kulit putih. Dimana, perempuan kulit hitam mengalami pemerkosaan yang dilakukan oleh laki – laki berkulit putih, lalu mereka melahirkan anak dengan “anglo features” atau mereka yang memiliki kulit cokelat dengan perpaduan fitur wajah orang kulit hitam dengan orang kulit putih. Orang – orang dengan anglo features akan lebih diterima di dalam lingkungan masyarakat.Dalam channel youtube TedxTalks seorang mahasiswi Stanford Chika Okoro, menceritakan prespektif dirinya yang masuk kedalam kategori “D Girl”. Chika Okoro merupakan gadis berdarah Africa America yang menempuh studi di Standford University, ia menceritakan bagaimana dirinya masuk kedalam kategori “D Girls” dan bagaimana hal yang dialaminya sebagai “D Girl”. Cerita ini berawal ketika film berjudul “Straight Outta Compton” rilis di LA, Chika sangat menyukai film tersebut sampai ia melihat kategori casting untuk pemeran film tersebut. Kategorinya terdiri dari 4 tipe, yang pertama “A Girl” A girl adalah perempuan yang popular, cantik dan harus memiliki rambut asli. Kategori yang kedua adalah “B Girl” perempuan cantik dengan rambut panjang yang natural dan berkulit putih. Kategori yang jetiga adalah “C Girl” perempuan keturunan Africa America yang memiliki medium to light skin tone atau warna kulit cokelat. Yang terakhir adalah “D Girl” gadis Africa America, miskin, dan berkulit hitam.


Ketika membaca kategori tersebut, Chika merasa dari semua kategori yang ada, ia masuk kedalam kategori ‘D Girl” gadis dengan kulit hitam yang miskin. Chika merasa terhianati karena bahkan dalam lingkaran sosial yang kecil saja ia tidak bisa diterima. Lebih lanjut lagi, Chika sedikit membahas sejarah terjadinya rasisme dan colorism di Amerika, yang mana hal ini terjadi ketika orang kulit hitam menjadi budak untuk orang kulit putih. Dimana, perempuan kulit hitam mengalami pemerkosaan yang dilakukan oleh laki – laki berkulit putih, lalu mereka melahirkan anak dengan “anglo features” atau mereka yang memiliki kulit cokelat dengan perpaduan fitur wajah orang kulit hitam dengan orang kulit putih. Orang – orang dengan anglo features akan lebih diterima di dalam lingkungan masyarakat.


picture from pinterest.dk

Bahkan, dalam komunitas orang kulit hitam sekalipun mereka tetap melakukan diskriminasi melalui warna kulit dan fitur wajah terhadap satu sama lain. Mereka (yang memiliki kulit hitam) akan diterima di komunitas sosial apa bila mereka memiliki anglo features. Terdapat tiga “tes” yakni :


1. Brown Paper Bag Test

picture from TedxTalks

Jika warna kulit seseorang lebih muda daripada warna Paper Bag Cokelat maka dia akan diterima dalam komunitas tersebut, sebaliknya apa bila lebih gelap maka dia tidak akan diterima.


2. Pencil Test

picture from TedxTalk

Dalam tes ini, satu buah pensil akan disangkutkan pada rambut seseorang, untuk melihat seberapa lurus rambut orang tersebut, apa bila pensilnya menyangkut pada rambutnya maka itu artinya rambutnya keriting dan tidak bisa masuk kedalam komunitas tersebut


3. Shadow Test

picture from TedxTalks

Tes yang terakhir adalah mereka akan mengarahkan senter pada wajah seseorang, apa bila bayangannya menunjukkan tipikal wajah orang kulit putih maka ia dapat masuk kedalam komunitas tersebut.

Tentunya hal ini sangat disayangkan mengingat bahwa diskirminasi tidak hanya terjadi antara orang berkulit putih dengan orang berkulit hitam. Apa bila mereka memiliki warna kulit yang lebih terang maka mereka akan dianggap lebih baik. Butuh pemahaman dan pembelajaran sejak dini untuk menghilangkan colorism yang terjadi. Gimana menurut kamu beauty peeps?

6 views0 comments

Comentários


bottom of page