top of page
Writer's pictureSounds Of Color

Colorism yang Seharusnya Tidak Ada, Seperti Pengalaman Monique W. Morris


Source by TED on Youtube

Salah satu pengalam dari followers Instagram @soundsofcoloid mengalami tindakan colorism, “Dulu aku pernah dikatain item dekil, kaya gak pernah mandi. Masih inget banget yang ngatain itu guruku pas SMA, juur malu banget dikatain kayak gitu karena saat itu dia ngomongnya face to face dan itu posisinya di depan keals yang lagi rame banget, banyak orang.” Hal seperti ini juga tejadi, seperti pada acara TedTalks yang diunggah ke Youtube TED, yaitu Monique W. Morris pada 5 Februari 2019, “Ketika saya kelas enam, saya berkelahi di sekolah, itu bukan pertama kalinya saya berkelahi, tapi itu pertama kalinya terjadi di sekolah. Dengan seorang bocah laki-laki yang lebih tinggi sekitar satu kaki dari saya, yang fisiknya lebih kuat dari saya, yang sudah mengejek saya selama berminggu-minggu.” Kejadian ini terjadi ketika Monique dalam pelajaran olahraga, laki-laki tersebut menginjak sepatunya dan menolak untuk minta maaf. Jadi dengan amarah, Monique memegangnya dan melemparnya ketanah dengan gerakan judo.


Seorang guru melerai perkelahian dan kepala sekolah memangil Monique untuk ke kantor sekolahnya. Tapi dia tidak bertanya “Monique, ada apa denganmu?”. Gurunya memberi Monique waktu untuk menarik nafas, dan bertanya “apa yang terjadi?, para pengajar sekolahnya merasa empati. Mereka tahu Monique, mereka tahu ia suka membaca, melukis. Gurunya pun memakai informasi tersebut untuk membantu Monique mengerti dengan tindakannya, dan teman-teman kelasnya, mengganggu pembelajaran di sekolahnya. “Mereka tidak mengskors saya, mereka tidak memanggil polisi. Perkelahian saya tidak menahan saya unutuk bersekoah keesokan harinya. Tidak menahan saya dari kelulusan, tidak menahan saya dari mengajar. Tapi sayangnya, itu bukan cerita yang dibagi oleh banyak gadis kulit hitam di Amerika dan seluruh dunia.” Ungkap Monique.


Monique juga mengatakan bahwa kita hidup melalui krisis dimana gadis kulit hiam dikesampngkan dengan tidak proporsional dari sekolah, bukan karena ancaman yang akan terjadi demi keamanan sekolah sebagai tempat hukuman dan marjinalisasi. Itu yang Monique dengar dari gadis kulit hitam di seluruh negeri.


Monique berpendapat bahwa, saat mereka (murid perempuan) merasa aman, mereka bisa belajar. Ketika mereka merasa tidak aman, mereka berkelahi, mereka protes, mereka beragumen, mereka melarikan diri, mereka membeku. Otak manusia terhubung untuk melindungi ketika kita mereasa terancam, dan selama sekolah terasa seperti sebuah ancaman, atau bagian dalam kehidupan seorang perempuan, dia akan cenderung untuk menolak. Tapi saat sekolah menjadi tempat penyembuhan, mereka bisa menjadi temapat untuk belajar pula.


Menarik kesimpulan dari Monique pada TedTalks ini, menanggapi trauma yang ada, kompleks dan berbekas yang dihadapi murid kita, membuat kita semua yang percaya pada janji anak-anak dan remaja untuk membangun hubungan, materi pembelajaran, sumber daya manusia dan keuangan dan alat lainnya yang memberi anak-anak peluang untuk menyembuhkan, sampai mereka bia belajar. Sekolah kita harus menjadi tempat dimana kita menanggapi gadis-gadis yang rentan, sama pentingnya dengan penciptaan dari budaya sekolah yang positif. Jika kita berkomitmen terhadap pendidikan sebagai kebebasan, kita dapat mengubah kondisi pendidikan, sampai tidak ada gadis, bahkan yang paling rentan diantara kita, akan dikeluarkan dari sekolah.

2 views0 comments

コメント


bottom of page