Beberapa perusahaan kosmetik mulai mempertimbangkan untuk menghapus dan mengganti kata ‘mencerahkan’ yang terdapat pada produk mereka setelah mendapat banyak serangan atas reaksi prasangka rasial setelah adanya gerakan Black Lives Matter. Perusahaan tersebut diantaranya ialah Unilever dengan produk pencerah kulit dengan pasar terbesar di Asia Selatan, Fair & Lovely dan Perusahaan kosmetik terbesar di dunia asal Prancis yaitu L’Oreal.
Kata dengan makna “mencerahkan” yang biasanya digunakan dalam produk maupun iklannya tersebut antara lain fair, whitening, dan lightening. Yang mengarahkan kepada penjelasan produk tersebut termasuk produk yang dapat mengubah warna kulit menjadi lebih cerah atau terlihat putih. L’Oreal group telah memberikan pernyataan pada insider.com terkait pernyataan mereka bahwa memutuskan untuk menghapus kata mencerahkan dari produk kulit miliknya. L’Oreal Group sendiri merupakan perusahaan kecantikan berbasis di Prancis yang menjual kosmetik untuk digunakan sehari-hari maupun untuk bidang kecantikan profesional dan dijual di seluruh dunia. Dengan brand dibawahnya seperti Garnier, Maybelline New York, La Roche Posay, SkinCeuticals, dan L’Oréal Paris.
L’Oreal mendapat serangan melalui akun Twitter resminya lantaran unggahannya yang membela Black Lives Matter. Perusahaan L’Oreal mengatakan bahwa mereka, “Berdiri dalam solidaritas dengan komunitas Afro-Afrika, dan menentang ketidakadilan dalam bentuk apa pun.” Namun kicauan tersebut mendapat kecaman dari publik dan mereka dianggap munafik karena pernah ‘menjatuhkan’ seorang model inggris bernama Munroe Bergdorf pada tahun 2017. Saat itu, Bergdorf mengungkapkan soal rasisme sistemastis oleh L’oreal dan setelah pertikaian tersebut diatasi, Berdorf kembali direkrut kembali oleh L’Oreal.
Kemudian perusahaan yang akan menghapus kata ‘mencerahkan’ yaitu Unilever dengan brand pencerah wajah terkemuka yang ia miliki yaitu Fair & Lovely. Presiden Unilever’s Beauty & Personal Care, Sunny Jain, membuat pernyataan bahwa Unilever berkomitmen penuh untuk memiliki portofolio global merek perawatan kulit yang inklusif dan peduli untuk semua warna kulit, merayakan keragaman keindahan yang lebih besar.” Kemudian ia menambahkan bahwa Unilever menyadari penggunaan kata “fair”, “white, dan “light” memberi kesan cantik yang ideal dan Unilever berpikir bahwa hal tersebut tidak dapat dibenarkan, dan ingin meluruskan hal tersebut.
Produk Fair & Lovely sendiri telah mengantongi keuntungan sebanyak US$500 juta dari pasar terbesarnya di India. Unilever sendiri memastikan menghapus kata “fair”, whitening, dan lightening dari kemasan dan materi pemasaran Fair & Lovely. Iklan Fair & Lovely menjadi perbincangan yang cukup luas di Asia Selatan seperti India, karena kontroversi iklan dari produk tersebut yang menampilkan artis Bollywood dengan penggambaran perbandingan sebelum dan sesudah menggunakan produk tersebut atau transisi warna kulit dari berwarna gelap ke warna terang. Iklan Fair & Lovely lainnya yang memperlihatkan bahwa memiliki kulit putih adalah sebuah hal yang harus dimiliki oleh pada perempuan berkulit gelap. Pada rencananya, Unilever akan menampilkan perempuan dengan warna kulit beragam di kampanye – kampanye di masa depan. Tidak hanya di wilayah India tetapi juga dimana merek dagang ini dijual di negara lain seperti Thailand, Bangladesh, dan Indonesia.
Selain itu, Johnson & Johnson (JNJ) juga mengumumkan memberhentikan dua lini produk yang tujuan penggunaanya untuk mencerahkan kulit pada Juni 2020. Lini produk tersebut diantaranya Neutrogena Fine Fairness yang dijual di Asia dan Timur Tengah dan juga Clean & Clear’s Fairness Clear yang dijual di India.
Comments