top of page
  • Writer's pictureSounds Of Color

Diskriminasi Warna Kulit Jadi Pemicu Timbulnya Kesenjangan Sosial di Amerika


picture by Dunia – Rmol.id

Isu kesenjangan sosial merupakan permasalahan yang terjadi di banyak Negara, terutama Negara yang sedang berkembang. Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan sosial yang terjadi dianatara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada dalam garis kemiskinan merupakan dua permasalahan besar diberbagai Negara berkembang. Namun, siapa sangka kesenjangan sosial juga terjadi di Negara maju seperti Amerika, hal yang menjadi pemicu terjadinya kesenjangan sosial di Amerika adalah isu rasisme dan diskriminasi warna kulit pada warga kulit hitam. Sudah bukan menjadi rahasia lagi, Amerika memiliki sejarah panjang mengenai isu rasisme dan colorism.


Dilansir dari detik.com, orang kulit hitam memiliki kekayaan yang lebih rendah dibandingkan dengan orang kulit putih dengan angka sebesar 90%. Selain itu survey yang dilakukan oleh Keuangan Konsumen Federal Reserve AS menunjukkan kesenjangan ekonomi akibat isu rasial semakin memburuk, bahkan pada tahun 2016 satu keluarga kulit putih melaporkan memiliki kekayaan sebesar US$ 171.000 atau sama dengan Rp.2.4 miliar, sedangkan keluarga kulit hitam memiliki kekayaan yang 10 kali lebih rendah yakni sebesar US$ 17.000.


Karena adanya diskriminasi warna kulit ini lah, orang berkulit hitam lebih sedikit mendapatkan penghasilan dibandingkan dengan orang kulit putih. Pada tahun 2018 orang kulit hitam memiliki penghasilan rata – rata sebesar US$ 41.500 atau setara dengan Rp.590 Juta, angka ini 40% lebih sedikit dibandingkan dengan penghasilan orang kulit putih, dimana sebesar US$ 68.000 atau setara dengan Rp.967 Juta. Tingkat penghasilan yang lebih rendah inilah yang membawa orang – orang kulit hitam hidup dalam kemiskinan sehingga sering kali mereka tidak mendapatkan rumah ataupun pendidikan yang layak. Bahkan pada tahun 2016 sebanyak 68% orang kulit putih sudah memiliki rumah, dan hanya 42% orang kulit hitam yang mampu memiliki rumah saat itu.

Salah satu atlet tennis, Serena Williams menyebutkan bahwa perempuan kulit hitam sering sekali mengalami kesenjangan penghasilan. Dalam esai yang ia tulis untuk memperingati hari kesetaraan upah perempuan kulit hitam, ia menyebutkan bahwa saat dirinya tumbuh dewasa, banyak orang yang menganggap dirinya tidak akan bisa menggapai cita – citanya karena dirinya adalah seorang perempuan terutama karena warna kulitnya yang hitam. Kesenjangan ini merupakan hal yang serius karena bahkan mereka yang mendapatkan gelar sarjana juga mendapatkan gaji yang rendah pada jabatan yang dimilikinya. Permasalahan ini bukan perempuan berkulit hitam mendapatkan pekerjaan berupah rendah, tetapi mereka mendapatkan upah rendah bahkan pada pekerjaan yang baik seperti pada bidang teknologi, hokum, kesehatan, atau bahkan industri hiburan.



picture by people.com

Kesenjangan ini lah yang menyeret perempuan berkulit hitam pada lingkaran kemiskinan, diskriminasi, dan seksisme. Hal tersebut lebih sulit untuk ditaklukan di bandingkan dengan memenangkan pertandingan dalam tennis, ujar Serenna. Lebih lanjut lagi dirinya menuturkan bahwa hal ini merupakan hal serius yang membutuhkan perhatian serta keterlibatan semua orang dalam lingkungan masyarakat serta pemerintahan. Laki – laki, perempuan yang berasal dari berbagai ras, warna kulit, agama harus menyadari permasalahan ini dan bertindak. Terutama, sebagai perempuan kulit hitam tidak perlu takut dan suarakanlah hak kesetaraan upah.

10 views0 comments

Commentaires


bottom of page