top of page
  • Writer's pictureSounds Of Color

Ellen Aragay, Perempuan Papua Pertama Yang Mengikuti Kontes Kecantikan Bertaraf Internasional

Updated: Jul 21, 2020


picture from Tribunnews.com

Ellen Rachel Aragay atau kerap di panggil dengan nama Ellen Aragay, perempuan cantik ini merupakan salah satu miss indonesia pada tahun 2014, ia merupakan salah satu perempuan asal Papua pertama yang mewakili Indonesia dalam sebuah kontes kecantikan bertaraf internasional yang di selenggarakan di New Dehli, India pada tanggal 7-17 September. Keseharian Ellen selagi menjadi miss Indonesia yaitu dia menjadi seorang guru bahasa ingrris.

Ellen juga merupakan salah satu alumni dari sekolah Internasional Miracle Institude, Florida di Amerika Serikat. Saat masa sekolah dia aktif dalam kegiatan sekolah dan salah satunya dia sempat menjadi seorang pemain basket dan ikut dalam kejuaraan basket ASEAN U-18 di Vietnam pada tahun 2007 lalu. Setelah merampungkan sekolahnya, Ellen mulai melakukan kontes kecantikan yang diselenggarakan pada tahun 2018 sebagai Miss Teen Face of Beauty International yang belakangan ini juga sudah berubah menjadi Face Beauty International. Dalam ajang kecantikan ini Ellen berpendapat bahwa kontes ini bertujuan untuk berbagi visi dan gagasan untuk para perempuan di seluruh dunia. Dia juga melakukan sebuah kampanye mengenai stop kekerasan terhadap perempuan baik dalam rumah tangga atapun dalam hubungan.


picture from Zonadamai.com

Perjuanagan Ellen untuk sampai di titik kesukesesanya jelas tidaklah mudah, banyak rintangan yang dia hadapi untuk sampai ke titik ini. Dulu saat dia pindah pertama kali ke Jakarta, dia bahkan sempat menjadi korban perundungan karena warna kulit dan rambut yang seperti layaknya orang papua. Kejadianya bertepatan saat dia duduk di bangku SMP, disana Ellen bahkan belum siap sempurna untuk menghadapi diskriminasi ini. Ellen bahkan sempat berhenti sekolah hanya karena dia dijadikan objek perundungan oleh teman-teman sekolahnya dan hal itu hanya karena perbedaan warna kulit.

Namun lambat laun dia mulai bangkit kembali, bangkit dari segala macam keterpurukan yang menimpanya semasa sekolah. Dia menggunakan hal ini sebagai motivasi kepada dirinya sendiri, dia berjuang dengan keras untuk bisa masuk ke dalam kelas inti di sekolahnya dan lulus dengan nilai yang bagus. Dia membuktikan bukan hanya karena waran kulit dia tidak bisa setara dengan mereka, dia bahkan mampu dan bisa bersaing dengan mereka tanpa harus melakukan diskriminasi didalamnya.

5 views0 comments

Comments


bottom of page