Kisah yang tidak terhitung tetang pengalaman perempuan kulit hitam dalam pelayanan kepada perempuan kulit putih jelas merupakan bagian dari narasi hak-hak sipil di Amerika. Tetapi bantuan itu akhirnya lebih sedikit tentang para pelayan kulit itam yang direndahkan dibanding tentang rasa simpati kulit putih mereka, dengan cara yang hampir sama sekali tidak ada artinya.
Film The Help tida memerlukan bantuan dari kritikus film unutk memikat jutaan orang yang telah membaca dan menyukai novel terlaris tahun 2009 yang menjadi dasarnya. The help adalah film yang diadaptasi dari sebuah buku, yang subjeknya adalah kekuatan bercerita bahkan ketika ia menceritakan kisah-kisah hebatnya sendiri. Kisah-kisah dari film masa lalu maupun masa kini, mengerikan, mempengaruhi, lucu, menarik, dan selalu menghibur. Penulis novel Kathryn Stockett, sutradara penulis scenario Tate Taylor, menciptakan perasaan kuat akan waktu dan tempat dengan karakter yang mengesankan.
Film dan novel yang mengambarkan kisah wanita muda berkulit putih dan calon jurnalis Eugenia “Skeeter” Phelan. Cerita ini berfokus pada hubungannya dengan dua pembersih rumah berkulit itam, Aibileen Clark dan Minny Jackson, selama era hak sipil pada tahun 1962 Jackson, Mississippi. Dalam upaya untuk menjadi jurnalis dan penulis, Skeeter memutuskan untuk menulis buku dari sudut pandang para pembersih rumah yang disebut sebagai “The Help”.
Kekuatannya terletak pada karakter: Aibileen dan Minny yang baik, serta Skeety, Celia dan Hilly yang terkenal, meninggalkan kesan yang tidk terlupakan. The Help membuat kita menyadari betapa halusnya rasisme pada periode sejarah yang ada, terlebih ketika wanita berkulit putih enggan berbagi toilet dengan wanita yang berkulit hitam.
Film ini memberikan banyak sekali niali positif, contohnya seperti mengajarkan kita tentang hubungan ras, dan rasa hormat penuh kasih sayang. Salah satu karakter, Aibileen Clark memiliki hubungan yang sangat kuat dengan gadis yang ia jaga dan tidak peduli apa pun “dia baik, dia cantik, dia berharga”. Hal ini menunjukkan bahwa tidak peduli warna kulit, rasa atau gendermu, kamu tetap berharga. Akan menarik lagi bagi siapapun unutk menonton film ini, karena mengajarkan penerimaan, persahabatan, dan ketekunan yang baik. Film ini tidak diragukan lagi, karena tidak mengajarkan kebencian melainkan tentang kasih sayang.
Oleh karena itu film The Help ini sangat layak untuk ditonton, membuat penonton yang tadinya mendiskriminasi kulit hitam, membuat pikirannya akan lebih terbuka bahwa seharusnya tidak ada yang harus menjadikan perbedaan antara kulit putih dan kulit hitam, karena pada dasarnya kedudukan setiap manusia adalah sama, tidak ada yang derajatnya lebih tinggi maupun lebih rendah, akan membangun keinginan untuk lebih menghargai orang lain diluar perbedaan warna kulit.
Comments