top of page
Writer's pictureSounds Of Color

Kulit Putih Masih Menjadi Obsesi Bagi Masyarakat India


Picture from pinterest.dk

Memiliki kulit putih memang menjadi impian banyak orang, termasuk masyarakat di India. Obsesi masyarakat India terhadap kulit putih terlihat ketika ajang Miss India 2019 tidak menunjukkan adanya keberagaman, dimana 30 konstestan ajang kecantikan tersebut memiliki fitur wajah yang sama, kulit putih serta rambut hitam yang panjang. Dilansir dari tirto.id, tercatat bahwa kejadian yang sama juga terjadi pada ajang Miss India tahun 1952. Juri Miss India menerima banyak keritik dari berbagai kalangan, baik masyarakat sipil hingga aktivis, salah satu aktivis anti colorism mengatakan ini sebuah hal yang ironi mengingat dari ketigapuluh finalis Miss India tidak ada satupun yang merepresentasikan keberagaman kulit di India.

Pictures by suara.com

Hal ini dapat mempengaruhi mentalitas anak – anak di India yang menonton gelaran tersebut, dimana anak – anak atau remaja perempuan yang memiliki kulit hitam akan merasa bahwa dirinya tidak termasuk dalam kategori “cantik”. Hasilnya mereka akan berusaha untuk memenuhi standar kecantikan yang ada, hal inilah yang menjadikan masyarakat memiliki obsesi terhadap kulit putih. Obsesi ini terbukti lewat penelitian studi marketing yang dilakukan oleh Neha dan Mishra mengenai isu warna kulit pada tahun 2013 hingga 2016 dengan 300 responden yang terdiri dari laki – laki dan perempuan. Hasilnya sebanyak 70 persen menyatakan bahwa dirinya ingin berkencan dengan orang yang memiliki kulit putih. Selain itu penelitian lain mengenai pandangan perempuan India mengenai produk pemutih kulit, hasilnya hamper dari 90 persen responden menyatakan bahwa produk pemutih adalah salah satu kebutuhan utama yang mereka butuhkan.


Pictures by pinterest.dk

Adanya obsesi masyarakat India terhadap kulit putih dimulai ketika zaman penjajahan, dimana kala itu India dijajah oleh Inggris pada abad ke -17 hingga 1947 dimana para penjajah yang memiliki kulit terang dianggap memiliki kekuasaan dari pada masyarakat India yang memiliki kulit gelap. Pemahaman akan kulit putih lebih baik daripada kulit hitam terus berlanjut didukung oleh produk – produk kecantikan, media dan juga pengaruh film Bollywood. Tidak dapat di pungkiri media menjadi salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap obsesi masyarakat India akan kulit putih.

Pictures by The Wire

Dilansir dari tirto.id ada sebuah iklan produk kecantikan yang sangat popular di India yakni Fair and Lovely, iklan tersebut menjadi kontroversi karena mengandung unsur rasis. Pada iklan tersebut diceritakan bahwa ada seorang laki – laki tua yang bersedih karena tidak memiliki uang, ia memiliki anak perempuan berkulit hitam yang bekerja, namun tetap tidak bisa memenuhi kebutuhannya karena gajinya yang kecil. Lalu si laki – laki tua ini memberikan dua pilihan untuk anaknya yakni mencari pekerjaan lain atau menikah.


Lalu digambarkan bahwa si anak perempuan memakai produk Fair and Lovely dan kulitnya menjadi putih dan cerah, berkat hal itu ia mendapatkan pekerjaan sebagai pramugari yang memiliki gaji yang besar, ekonominya meningkat dan sang ayah bahagia. Hal ini tentu saja menjadi kontroversi karena mengandung unsur colorism dan rasism. Akibatnya, Fair and Lovely menarik iklan tersebut. Hal ini tentu saja membawa pengaruh negatif bagi masyarakat India, masyarakat yang memiliki kulit hitam akan berfikir apakah hanya karena warna kulitnya yang hitam dia tidak bisa sukses dalam kariernya? Selain Fair and Lovely, masih banyak lagi produk – produk pemutih kulit wajah yang terpampang di baliho di berbagai sudut jalan di India, kebanyakan iklan menggunakan konsep before after pemakaian produk tersebut.


Colorism merupakan permasalahan yang masih terjadi di berbagai Negara, termasuk Indonesia. Untuk mengatasinya perlu diberikan pelajaran terhadap generasi muda mengenai kesetaraan warna kulit.

5 views0 comments

Comments


bottom of page