top of page
Writer's pictureSounds Of Color

Mengenal 'Beauty Privilage', Dimana Yang Rupawan Akan Terus Di Untungkan


Pictures by A Sweet Escape

Istilah “Don’t judge a book by it’s cover” mungkin banyak diterapkan oleh banyak orang dalam berbagai aspek kehidupan, namun ternyata istilah ini tidak sepenuhnya berlaku. Istilah beauty privilage dapat di artikan sebagai hak istimewa atau keuntungan yang di dapatkan oleh orang – orang yang memiliki tampilan menarik, cantik, atau tampan. Dilansir dari economia.com cuitan twitter @mamiidav menjadi viral setelah membahas mengenai beauty privilage “Pretty privilage is most definitely a thing. I’ve had strangers paying for my food, men letting me cut them in line, getting half of discounts, free desserts at restaurants, A’s on assignment I’ve never turned in, etc.”


Dalam penelitian What Beautiful Is Good, yang dilakukan oleh Dion et al menunjukkan bahwa orang dengan daya tarik fisik yang menarik akan memiliki hidup yang lebih baik, lebih ahli, dan akan lebih diterima dalam dunia sosial, dan juga dalam karier dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki daya tarik. Lebih lanjut lagi terdapat penelitian yang dilakukan oleh seorang ekonom, Daniel S Hamermesh dan Jeffe Biddle yang meneliti mengenai upah yang didapatkan oleh orang yang memiliki daya tarik dan tidak, hasilnya menunjukkan bahwa orang – orang dengan daya tarik fisik lebih mudah mendapatkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang berwajah biasa.


Beauty privilage juga terjadi dalam kehidupan sosial, dimana pada kasus narkoba yang di alami oleh aktor Jefri Nichol dan penyanyi Andika Kangen Band, mendapatkan perlakuan yang berbeda. Ketika Andika Kangen Band terjerat kasus narkoba banyak sekali netizen yang mengkritik atau menghujat Andika, sedangkan ketika Jefri Nichol terjerat kasus narkoba netizen justru memberikan dukungan dan semangat untuk Jefri. Ini adalah salah satu contoh kecil yang terjadi dalam kehidupan sosial, bahkan dalam kasus yang sama orang - orang dengan daya tarik fisik akan lebih di untungkan atau di dukung oleh masyarakat.


Pictures by WowKeren.com

“Kayaknya banyak yg baru sadar soal pretty privilege, menurut you kenapa artis2 indo yang badannya overweight akhirnya selalu jadi comedian? atau harus terkesan “asik”? pokoknya kalau lu jelek, setidaknya personality lo harus oke, lu harus kocak, dan lu harus toleransi kalu di kata2in kalo gak lu gak bisa nongkrong sama kitaaaa gituuuhhh” cuitan dari @livjunkie membuktikan bahwa dalam kehidupan sosial juga orang – orang yang tidak memiliki daya tarik fisik harus mengalami hal – hal yang tidak adil, atau bahkan harus menerima jika dirinya diejek atau di olok – olok.


Orang – orang yang memiliki daya tarik fisik akan dianggap lebih baik, mampu menguasai segala hal dan lebih mudah untuk bersosialisasi. Namun, pada nyatanya orang – orang yang memiliki daya tarik fisik juga tidak selalu dapat memenuhi ekspektasi. Dilansir dari economia.com lewat studi yang di lakukan oleh Rick Wilson dan Catherine Eckel yang berjudul “Judging a book by its cover : Beauty and Ecpectations In a Trust Game” ditemukan istilah baru yakni “beauty penalty” dimana ternyata banyak orang – orang yang memiliki daya tarik fisik gagal untuk memenuhi ekspektasi orang – orang.


Memiliki daya tarik fisik memang merupakan suatu kelebihan, namun bukan berarti itu membuat seseorang akan di anggap lebih baik di bandingkan orang – orang yang tidak memiliki daya tarik fisik. Sebaliknya, orang yang tidak memilii tampilan yang menarik juga tidak selalu memiliki kekurangan atau tidak bisa melakukan suatu hal.

4 views0 comments

Comments


bottom of page