top of page
  • Writer's pictureSounds Of Color

Perbedaan Warna Kulit Dalam Dunia Kecantikan, Bahkan Sesama Perempuan Saling Menertawakan


illustration by pinterest.dk

“Mirror mirror on the wall, who is the fairest of them all?” kutipan dari salah satu film Disney tersebut mungkin bisa menggambarkan bagaimana pertanyaan yang muncul dalam benak setiap wanita, dari banyaknya kalangan artis atau beauty vlogger, siapa kah yang dianggap paling cantik? Seperti apakah cantik yang dimaksud? Apakah dengan fisik yang sempurna? Kulit putih? Ataukah tubuh langsing? Apakah yang selama ini kita lihat di media merupakan definisi cantik yang sesungguhnya?


Banyak wanita di Indonesia menganggap bahwa dirinya harus memiliki kulit putih agar dianggap cantik oleh orang lain. Pemahaman ini telah ada sejak zaman dahulu kala, banyak perempuan menyadari bahwa dengan memiliki kulit putih ia akan lebih bisa diterima di kalangan masyarakat. Hal ini merupakan colorism, dimana orang – orang mengangap bahwa suatu warna kulit dianggap lebih baik daripada kulit lainnya, di Indonesia kamu akan dianggap lebih baik apabila memiliki warna kulit putih. Namun, bagaimana dengan mereka yang memiliki warna kulit gelap?


Seringkali mereka yang memiliki warna kulit gelap mendapatkan diskriminasi dari masyarakat, baik dalam lingkup sosial, ekonomi, bahkan politik. Diskriminasi warna kulit juga terjadi dalam dunia kecantikan, standar kecantikan yang ada di Indonesia menuntut perempuan untuk memiliki warna kulit putih, perempuan di Indonesia akan berlomba – lomba untuk mendapatkan kulit putih dengan berbagai cara. Lalu bagaimana mereka yang warna kulit aslinya gelap? Sering kali mereka dicemooh oleh masyarakat, kalimat seperti “Kamu dekil banget sih”,”Kamu belum mandi ya?” atau “Kamu hitam banget, gamau coba pake krim pemutih wajah?” sering kali terucap bahkan lucunya, kalimat seperti itu diucapakan oleh sesama perempuan.


Hal ini menunjukkan bahwa, bahkan kita sebagai sesama perempuan belum menyadari bagaimana standar kecantikan dapat mengubah pemahaman dan perilaku kita terhadap orang lain. Hal yang lebih lucu lagi adalah ketika kita mencemooh orang yang memiliki warna kulit gelap namun, kita sendiri adalah orang asli Indonesia yang pada dasarnya memiliki asli warna kulit cokelat atau sawo matang. Lalu mengapa kita sebagai sesama perempuan yang terlahir dengan warna kulit yang cenderung kecokelatan saling mencemooh satu sama lain? Maka dari itu mari kita edukasi diri sendiri sebelum mencemooh orang lain. Buat kamu yang memiliki warna kulit gelap, kamu tidak perlu mempertanyakan apakah dirimu akan dianggap cantik dengan memiliki kulit gelap? Jawabannya ya, kamu cantik, tidak perduli apa warna kulitmu, because the true beauty is within you. #StopColorism #ShowUsYourColors #Colorism

13 views0 comments

コメント


bottom of page