Tahun 2019 merupakan tahun emas serta tahun yang bersejarah bagi ajang kecantikan dunia, pasalnya pada tahun 2019 lima ajang kecantikan besar dunia dimenangkan oleh wanita berkulit gelap. kelima ajang kecantikan ternama ini ialah Miss Universe, Miss America, Miss World, Miss USA, dan Miss Teen USA. Hal ini membuktikan bahwa wanita berkulit hitam juga bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan semua orang. Namun sebelum mencapai hal ini, perempuan dengan kulit hitam harus melewati perjuangan yang panjang dalam kontes kecantikan.
Dahulu perempuan berkulit gelap tidak bisa bebas mengikuti kontes kecantikan, ajang kecantikan Miss America sudah mulai digelar pada tahun 1921 namun saat itu wanita dengan kulit hitam belum diperbolehkan untuk mengikuti ajang tersebut, baru pada tahun 1990an wanita berkulit hitam boleh mengikuti ajang kecantikan. Tak hanya sampai situ, walaupun sudah diperbolehkan mengikuti ajang kecantikan, perempuan dengan kulit gelap tetap mendapatkan diskriminasi. Dilansir dari vivanews, Miss Massachusetts 2018, Gabriela Taveras mengungkapkan bahwa “ada konsep tersendiri tentang kecantikan, pada zaman dulu perempuan yang ideal adalah mereka yang memiliki kulit putih.” ujarnya, Gabriela menganggap bahwa perempuan kulit hitam tidak sesuai dengan definisi kontes kecantikan yang dianggap konvensional
Para crew sering kali sulit membedakan atau mengenali kontestan yang berkulit gelap, Gabriela pernah disangka sebagai orang lain, “Pernah saat itu saya sedang berada dibelakang panggung, lalu seseorang menghampiri saya dan berkata ‘Louisiana sekarang giliranmu.” Padahal orang yang dimaksud bukan dirinya, ketika saya bilang itu bukan dirinya orang tersebut tidak percaya, sampai – sampai percakapan itu berlangsung lama karena orang tersebut tidak percaya bahwa Gabriela bukan orang yang dimaksud. Gabriela mengungkapkan bahwa hal ini tidak pernah terjadi pada perempuan kulit putih, mereka bahkan bisa membedakan kontestan dengan kulit putih.
Kesulitan tersebut tidak hanya datang dari pihak penyelenggara, namun juga dari pihak keluarga, keluarga Gabriela sering meragukan kesuksesannya dalam ajang tersebut. “Kapan kamu akan menyerah? Mereka tidak akan memilih wanita sepertimu.” Ujar salah satu keluarga Gabriela. Tekanan tidak hanya datang dari pihak internal, namun juga eksternal. Banyak orang luar melontarkan komentar rasis terhadap Gabriela, ia mengaku pernah ada orang yang menyebut dirinya ‘monyet’ ketika tampil pada ajang tersebut.
Tidak hanya warna kulit, model rambut juga menjadi permasalahan yang harus dihadapi oleh perempuan kulit hitam, Gabriela mengungkapkan bahwa rambut keritingnya tidak pas dengan standar kecantikan yang ada di Eropa, mengutip dari vivanews.com Gabriela sempat takut tampil dengan rambut keriting “Saya ingat pertarungan antara rambut lurus dan keriting, parah sekali. Saya takut tampil dengan rambut saya yang keriting karena saya tau itu tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ada di Eropa.” Namun meski begitu Gabriela memutuskan untuk tetap tampil dengan rambut keritingnya yang alami, Gabriela merasa menjadi dirinya sendiri. Selain itu ia juga mendapatkan komentar positif, banyak gadis muda yang gembira bisa melihat ada perempuan dalam ajang kontes kecantikan yang terlihat sama seperti gadis – gadis tersebut, dengan kata lain mereka merasa terwakilkan.
Lebih lanjut lagi Miss USA 2016, Deshauna Barber juga mengungkapkan bahwa dirinya takut tampil dengan rambutnya yang keriting, ia merasa bahwa hal ini dapat merusak peluangnya dalam ajang kontes kecantikan tersebut, walaupun Deshauna memutuskan untuk tampil dengan rambut lurus, pada akhirnya ia berani untuk menampilkan rambut aslinya, hal ini dilakukan untuk mendiang Ibunya yang ingin ia tampil dengan rambut afronya. “Selama saya berkompetisi dalam kontes kecantikan Ibu selalu meminta saya untuk tampil berani dengan rambut afro, namun saat itu saya terlalu takut.” Ujarnya.
Meski berat perjuangan yang harus dilakukan oleh perempuan kulit gelap dalam ajang kecantikan hal tersebut tidak sia – sia, kini seiring berjalannya waktu keterbukaan dan keberagaman atas definisi kecantikan semakin luas, perempuan berkulit hitam dapat mengikuti kontes kecantikan bahkan memenangkan sederet ajang kecantikan ternama bahkan seperti Miss World dan Miss Universe.
Deshauna Barber mengungkapkan bahwa perjuangan yang dilakukan tidak hanya semata – mata untuk mendapatkan juara dalam ajang kecantikan, namun juga mereka bisa mewakili seluruh kelompok perempuan kulit gelap yang ada di Dunia, ia ingin membuktikan bahwa memiliki kulit gelap bukan merupakan suatu kekurangan, ia ingin menunjukkan bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama. Ia juga berharap kedepannya ia bisa melihat ajang kecantikan yang diikuti dan dimenangkan oleh perempuan bertubuh gemuk atau perempuan berhijab, hal ini diharapkan mampu membawa perubahan atas definisi
Comments