Naomi Campbell merupakan salah satu model terkenal, kiprahnya dalam dunia fashion sudah tidak diragukan lagi. Campbell sudah menggeluti dunia fashion selama puluhan tahun lamanya. Berawal ketika dirinya berusia 16 tahun, ketika ia pertama kali mengisi cover majalah TAXI, hingga saat ini usianya genap 50 tahun ia masih aktif dalam industri fashion.
Dalam perjalanannya di dunia fashion, Campbell sudah banyak mencetak sejarah, salah satunya yakni ketika tahun 1998 Ia mencetak sejarah dengan menjadi model kulit hitam pertama yang menjadi cover majalh Vouge Paris, lalu pada tahun 1999 Campbell juga berhasil menjadi model kulit hitam pertama untuk edisi spesial Vouge Amerika, The September Issue, dan masih banyak lagi.
Namun walaupun banyak prestasi yang diciptakan Champbell, banyak juga rintangan yang ia lewati, salah satunya adalah rasisme dalam dunia fashion. Campbell sangat aktif membicarakan isu ini, bahkan ia juga membangun sebuah koalisi bernama Diversity Coalition bersama model lainnya yakni Chanel Iman dan Bethann Hardison, Koalisi ini aktif membicarakan persamaan hak antara model kulit putih dan model kulit hitam.
Campbell juga sempat mengirimkan surat resmi kepada British Fashion Council, dalam suratnya Campbell menyampaikan bagaimana rasisme dalam industri fashion terjadi dan ada sebagian designer yang masih enggan menampilkan model dengan kulit berwarna pada fashion show mereka. Setelah itu British Fashion Council membalas surat Campbell dan menyatakan hal tersebut bukanlah hal yang disengaja, namun menurut Campbell hal itu tetap rasisme.
“British Fashion Council tidak melakukan casting kepada model untuk London Fashion Week, meski begitu pihak British Fashion Council telah menjelaskan kepada designer bahwa London merupakan kota yang multikultural dan sudah menyarankan hal tersebut.” Ujar juru bicara British Fashion Council.
Lebih lanjut lagi Campbell menuturkan bahwa pada peragaan busana musim semi tahun 2014 hanya terdapat 6,8% dan 7,9% model dari Asia. Campbell juga berujar bahwa dalam industri fashion masih belum memiliki pemikiran yang terbuka terhadap para model. “saya bahkan tidak suka menggunakan istilah rasisme, tetapi lebih dari teritorialisme. Mereka tidak mau mengalah dan tidak mau berfikiran terbuka. Seharusnya dalam dunia fashion mampu menggunakan model dengan keberagaman warna dan tidak perlu memperdulikan keyakinan dan warna kulit.” Ujarnya.
Campbell juga mengungkapkan walaupun sudah terdapat kemajuan teknologi serta keberagaman, menurutnya industri fashion masih harus menempuh perjalanan yang panjang untuk mencapai keberagaman. “kita tentu tidak menginginkan isu ini hanya menjadi sebuah tren, dimana para designer hanya menggunakan model kulit hitam karena isu rasisme sedang terjadi, dan aku berharap para designer akan terus menerus menggunakan model – model yang beragam.” Tutupnya.
Commentaires