1. Nasional Museum of African-American History and Culture
Sejak dibuka 24 September 2016, Museum Nasional Sejarah dan Budaya Afrika-Amerika telah menyambut lebih dari tujuh juta pengunjung. Menurut situs webnya museum ini adalah “satu-satunya museum nasional yang dikhususkan untuk dokumentasi kehidupan, sejarah, dan budaya Afrika-Amerika,”. Objek yang dipajang termasuk mobil Cadillac milik Chuck Berry, selendang doa Harriet Tubman, dan pernak-pernik gerakan Black Lives Matter. Sweet Home Café yang berada di museum juga ikut menyajikan sejarah dan budaya Afrika-Amerika melalui sajian makanannya.
2. Mississippi Civil Rights Museum dan Museum of Mississippi History
Kedua dari museum ini memperlihatkan secara kritis sejarah kontroversial negara bagian tersebut, terlebih selama masa puncak undang-undang pemisahan Jim Crow di abad ke-20. Civil Rights Museum mengeksplorasi bagaimana Mississippi sering berfungsi sebagai tempat pengorganisasian uama bagi gerakan anti-rasisme pada tahun 1960an. Protes seperti Freedom Rides dan bentuk perlawanan lain terhadap segregasi sering dimulai di Mississippi, menginggat sengitnya segresi tersebut. “Museum-museum ini menceritakan kisah sejarah Mississippi dalam semua komplesitasnya,” ungkap Katie Blount, direktur Mississippi Departement of Archives and History, yang mengoperasikan dua museum ini. “kami menolak lupa. Dan museum ini membantu memahami bawha sejarah masa lalu membentuk sejarah saat ini”
3. Negro Leagues Baseball Museum
Sejarawan lokal dan mantan pemain baseball membantu mendirikan museum ini. Melansir dari visitkc.com,Negro Leagues didirikan pada tahun 1920 oleh Andrew "Rube" Foster dalam pertemuan yang diadakan di Paseo YMCA. Sebuah situs di National Register of Historic Places, bangunan ini terletak dua blok dari Museum di 18th & Vine. Pertama kali berfungsi di luar kantor satu kamar, NLBM akhirnya bergabung dengan American Jazz Museum pada tahun 1997 di fasilitas senilai $ 20 juta untuk perumahan kedua entitas. Museum yang dugunakan bersama denganAmerican Jazz Museum ini, membuat pengunjung dapat menjelajahi foto dan pameran interaktif yang memperlihatkan beberpa pemain baseball kulit hitam legendaris, termsuk Jackie Robinson dan Buck O’Neil.
4. Museum of the African Diaspora
Museum yang berlokasi di San Framsisco ini menampilkan seni kontemporer dari seluruh diaspora Afrika. Pameran mengeksplorasi segala sesuatu dari catatan seorang budak hingga perayaan karnaval di kepualauan Karibia. Direktur Eksekutif Linda Harrison menambahkan bahwa sejak renovasi baru-baru ini, museum ini memperluas kisah asli diaspora untuk fokus pada seniman dari berbagai diaspora, apakah mereka Afro-Kuba, Afro-Asia, Afro-Karibia, atau Afrika-Amerika.
5. Harriet Tubman Underground Railroad
Pemimpin Underground Railroad yang seorang mantan budak, Harriet Tubman adalah salah satu wanita paling ikonik dalam sejarah. Melansir dari nps.gov, "Aku tidak pernah lari dari jalur kereta dan aku tidak pernah kehilangan penumpang."
Harriet Tubman adalah seorang wanita yang sangat spiritual yang menjalani cita-citanya dan mengabdikan hidupnya untuk kebebasan. Dia adalah konduktor paling terkenal dari Underground Railroad dan sebelum Perang Saudara berulang kali mempertaruhkan nyawanya untuk membimbing hampir 70 orang yang diperbudak ke utara menuju kehidupan baru kebebasan. Taman sejarah nasional baru ini mempertahankan lanskap yang sama dengan yang digunakan Tubman untuk membawa dirinya dan orang lain menjauh dari perbudakan.
Comments